Cewek Idaman (?!)

Kalau tadi bicara soal cowok idaman dari sudut pandang cowok, yang sebenernya gampang aja buat dicapai -- dengan menjadi diri sendiri dan nggak jadi seorang prick yang kurang ajar bin bajingan -- sekarang kita bicara tentang Cewek Idaman menurut sudut pandang cowok. Ini sebenernya topik yang menyenangkan buat dibahas sih. Tapi jujur aja, topik ini sebenernya lumayan memusingkan juga. Ah, anyway, here we go!

Cewek macem apa yang dicari oleh seorang cowok buat dijadikan sebagai pasangan idaman? Kriterianya macem-macem. Ada yang dilihat dari segi kecantikan, ada yang dilihat dari duit, ada juga yang dilihat dari kesemokan badan, ada juga dari segi perilaku yang manut-manut persis di zaman feodal, dan ada juga yang dilihat dari kesalehan beragamanya. Pokoknya macem-macem.

Sebagai manusia yang emang udah ditakdirkan nggak pernah puas, wajar aja kalau kaum cowok memasang beberapa parameter tadi sebagai batasan komparasi. Tapi, yang jadi masalahnya adalah ketika kita memasang banyak parameter, yang ada kita selalu melihat ke atas terus menerus, dan nggak bakalan pernah ngerasa puas dengan bermacam-macam cewek yang lalu lalang di hadapan kita.

"Ah, dia kurang cantik!", "Ah, dia kurang tajir!", "Ah, dia kurang seksi!" dan segala macemnya lagi. Lha terus gimana dong? Katanya wajar buat milih-milih begitu?! Wajar sih wajar, tapi ada baiknya juga kalau kita, kaum cowok yang katanya dipenuhi oleh logika dan otaknya hanya dipenuhi oleh adegan seks ala Sasha Grey, buat berkonsultasi sama hati.

Hati?! Iya, hati! Tanyakan pada hati kecil. Pun hasilnya gampang saja. Walau kita sudah mendapatkan hasil dari parameter tadi, tapi kalau hati tidak nyaman, tetep aja bakalan sulit buat dijalankan. Bukan begitu? Jadi, saran gue, di mana hati itu nyaman, labuhkanlah perasaanmu di situ. Anggaplah segala atribut itu (keseksian, ketajiran, kepintaran, kecantikan, dan lain sebagainya) sebagai bonus karena lo udah berusaha untuk mencintai seseorang dengan ikhlas. Tuhan nggak diem kok, brur. Udah kebuktian sendiri sama gue.


0 komentar:

 

Copyright (c) 2013 Cerita Semprul All rights reserved | Dimodif sedikit oleh Bli Dharma | Sponsor: Free CSS Templates dan Free Blogger Template