Agnostik

Agnostik.. seseorang yang masih mempercayai keberadaan Tuhan, tetapi bingung untuk mendekati Dia melalui jalan yang mana. Ya, saya adalah seorang agnostik.. entah sudah berapa lama saya menjadi seorang agnostik. Akan tetapi, bukanlah tidak berdasar mengapa saya menjadi seorang agnostik.. Dasar utama saya menjadi seorang agnostik adalah karena saya ingin menemukan Dia karena saya MEMANG MENCARI-NYA.

Agama, kata orang, itu merupakan jalan hidup.. memang. saya juga setuju terhadap pendapat tersebut.. akan tetapi, saya mempunyai pendapat bahwa sejauh saya hidup, dan memiliki pengetahuan yang cukup (cukup, untuk bisa merelevansikannya dengan keadaan yang ada) tentang agama, bahwa agama hanya dijadikan sekedar alat politik yang dipergunakan oleh oknum yang ingin mencapai tujuannya. Alat politik yang tidak bisa diganggu gugat. Apabila kita mengganggu gugat, maka kita sama dengan melawan Tuhan.

Dan itulah satu alasan lagi mengapa saya memutuskan untuk menjadi seorang agnostik..

Sewaktu saya kuliah di tingkat pertama, dosen kewarganegaraan saya ketika akan menjelaskan materi kehidupan beragama di Indonesia, memberikan pertanyaan yang cukup membuat saya bingung:

Dosen: Anda agamanya apa pak?
Saya: X pak.


begitulah saya menjawab dengan mantap. tanpa penuh keraguan. Akan tetapi beliau bertanya kembali:

Dosen: Mengapa anda memeluk X?
Saya: ...


Dan saya terdiam, mencari jawaban mengapa saya memeluk X. Begitu juga dengan teman saya yang beragama Y.

Dari situ, saya mulai menyadari bahwa agama yang saya peluk itu adalah sebagai BAWAAN LAHIR. Saya mengakui, saya memang memeluk x karena saya terlahir dari seorang ayah yang beragama X dan ibu yang juga beragama X.

Lantas saya mulai berpikir.. kenapa?? dan saya pun mulai mempunyai keinginan untuk MENCARI-NYA, atas keinginan saya sendiri. Ya, saya ingin mencari Dia, Sang Penguasa Jagad Raya karena keinginan saya sendiri. Bukan karena terdoktrinasi oleh didikan turun menurun yang diestafetkan dari generasi ke generasi. Bukan karena konsep bahwa agama adalah sesuatu yang dibawa dari lahir.

Ada orang yang bilang bahwa agama bukanlah sesuatu untuk dipertanyakan. Karena memang sudah begitulah adanya. Namun, saya kurang setuju dengan pendapat orang itu karena pasti ada alasan mengapa Tuhan menciptakan lebih dari 1 milyar manusia di Bumi dan juga menciptakan bermacam-macam pintu untuk mendekati-Nya.

Ada orang bilang, tanyakan saja kepada yang ahlinya.. Tapi, saya lagi-lagi bingung. Karena sekarang ini banyak orang yang mengaku ahli terhadap agamanya, akan tetapi pada akhirnya, jawaban-jawaban yang diberikan hanya berujung kepada fanatisme sempit yang terkesan lebih me-marketing kan agama yang dia anut.

Marketing? Hey, agama bukanlah sesuatu yang bisa diperjual belikan..

Saya butuh orang yang netral, dan bisa menjawab segala pertanyaan saya dengan bahasa yang universal. Bukan dengan jawaban yang pada ujungnya hanya mengunggulkan agama yang dia anut sembari menjelekkan agama yang lain dan yang paling parah, mengarahkan saya menjadi seorang fanatik dengan fanatisme tidak berdasar. Saya rasa di jaman sekarang ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak orang yang terlihat ahli, tetapi sebenarnya tidak. Baru memahami seujung jari, merasa sudah memahami satu badan..

Saya sudah bosan dengan orang-orang munafik yang mengatas namakan agama untuk mencapai tujuan dan keuntungannya sendiri. Saya sudah bosan dengan orang-orang munafik yang mencap saya sebagai orang yang durhaka kepada Tuhannya karena saya tidak melakukan ritual di hari raya tertentu, sementara di sisi lain, orang yang mencap saya durhaka itu, sehari setelah melakukan ritual hari raya, kembali menjalani profesinya sebagai seorang pemabuk yang juga doyan buang teh macan sana sini.

Entahlah, terkadang saya merasa iri dengan orang-orang lain yang kehidupan beragamanya adem ayem saja.. tetapi tampaknya rasa keingintahuan saya lebih besar.. ya, saya hanya tidak ingin kalau agama yang saya anut hanya saya terima dengan saklek.. baku.. dan kaku..

Tuhan, tolong saya.. saya ingin mendekati-Mu.. Tolong tunjukkan jalan mana yang terbaik menurutMu.. tolong tuntun saya.. ada seorang hambaMu yang sedang bingung.. karena hambamu ini ingin mendekatiMu dengan jalan yang sesuai dengan hatinya.. jalan yang bisa menjawab semua pertanyaanya.. yang ingin menemukanMu karena ia memang mencariMu..

Bali - part 2

Oke, balik lagi sama gue si beruang 1 yang lagi terdampar di Pulau Dewata, Bali. Setelah di postingan sebelumnya gue menjabarkan apa aja yang gue alamin waktu berangkat dari Bandung dan akhirnya sampai dengan selamat di Bali, sekarang bakalan gue lanjutin lagi catatan perjalanannya. Oke? here we go!


Bali, Daerah Sekitar Sunset Condotel Bali, Senin, 21 Desember 2009

Oke, di hari pertama, niatan gue adalah untuk mendapatkan cukup istirahat (tidur) karena badan gue asli ringsek abis. Lagian, kata tante gue, yang kebetulan menjadi EO pada liburan kali ini, di hari pertama ini kita emang gak ada jadwal. Jadi, yang mau istirahat, ya istirahat, mau jalan-jalan kemana ya juga terserah.. gak ada yang ngelarang.

Tapi, niatan gue buat istirahat berhasil di cegah sama si beruang 2. Dari pukul 06.00 WITA (05.00 WIB) dia udah bangun, dan memutuskan untuk berjalan-jalan. Dan akhirnya, gue ikutan. Ada satu kalimat yang keluar dari mulutnya dan bikin gue semangat untuk jalan-jalan pada saat itu juga:

Beruang 2: Ngapain lu jauh-jauh kemari kalo buat tiduran doang di kasur, abis itu internetan? RUGI!

Daaan akhirnya gue keluar dari hotel dengan semangat baru. Oiya, karena beda waktu 1 jam lebih awal, ketika gue liat jam di hape, itu menunjukkan waktu pukul 05.00 WIB, tapi di sini, matahari udah terang banget.. sementara kalau di Bandung, gue masih bisa tidur satu episode lagi.

Karena duit di dompet gue cuman ada sisa Rp. 5000,- maka hal pertama yang ada di otak gue adalah: nyari ATM MANDIRI (karena gue nabung di bank itu.) Nah, yang jadi permasalahan adalah: ATM MANDIRI SUSAH BANGET DI CARINYA!!
Harapan muncul ketika gue sama beruang dua masuk ke komplek Kuta Central Park - tempat semacem Ciwalk versi Bali. Tapi harapan pupus karena GAK ADA YANG NAMANYA ATM MANDIRI DI SANA!!






Align Center
Merana karena duit tinggal 5000 perak




Gaya dulu boss!!


Oke, kembali sakit hati, dan akhirnya gue sama beruang 2 berjalan..




dan berjalan teruus dan terus.. (sambil foto-foto dan nanya-nanya sama orang sekitar)





daaaan.. TADAAAA!! ~~



dan setelah entah berapa lama berjalan kaki (ya, jalan kaki) GUE DAN BERUANG 2 TIBA-TIBA NYASAR SAMPE PERBATASAN KUTA - DENPASAR!! (--")

FYI, tempat gue dan keluarga menginap masih berada di kawasan Kuta, di Jl. Dewi Sri lebih tepatnya. Saking niatnya nyari ATM MANDIRI, entah sudah berapa jauh gue sama beruang 2 berjalan-jalan (sambil menahan sakit hati karena ATM BCA lebih banyak bertebaran di tepi jalan dan di pom bensin) Beruntung si beruang 2 bisa ngambil duit karena ada ATM BNI.

Daan setelah gempor jalan-jalan, gue sama beruang 2 kembali ke hotel dengan kaki gempor, dan betis kenceng. (ah, well.. gak papa lah.. itung-itung olahraga di pagi hari, dan lumayan bisa narsis sedikit.. hehe..)



Welcome to Denpasar




Beruang 2 siap melahirkan.. :D


Bali, Toko KRISNA - OLEH-OLEH KHAS BALI, Senin, 21 Desember 2009

Ternyata, para keponakan gue pun bosan kalau diam terus di hotel, jadi, tante gue memutuskan untuk membawa mereka ke Pasar Seni Kuta buat mencari cinderamata. Kita pesen taksi, dan di tengah jalan, tante gue memutuskan untuk merubah tujuan *berdasarkan saran dari si supir taksi* menjadi ke toko yang namanya udah gue tulis di atas.

Ternyata, toko tersebut terletak tidak begitu jauh dari tempat kita menginap.. *dan gue sama beruang 2 melewati toko tersebut ketika berjalan-jalan sampe nyasar tadi*

Yaa seperti yang biasa para turis lakukan kalau bertemu toko cinderamata, KITA SEMUA PADA BLANJA-BLANJI. Oh, di toko ini, gue gak perlu khawatir duit jajan gue cepet habis karena barang-barang yang ada di situ sangat terjangkau. Yaa walaupun barang-barang yang ada di situ udah di label harga alias tidak ada yang namanya tawar menawar. But, it's okay!!








Bali, Pantai Semawang, Senin 21 Desember 2009

Abis dari toko souvenir, kita balik lagi ke hotel.. lalu sekitar pukul 04.00 WITA, kita pergi lagi ke Pantai Semawang buat nganterin keponakan-keponakan main kano. Pantai ini terletak gak begitu jauh dari Pantai Sanur. Pantainya lumayan bagus lah yaa.. tapi yang penting gue bisa menyalurkan hobi jepret-jepret gue dengan mencoba memotret langit yang dipenuhi semburat-semburat oranye ketika udah tiba waktunya matahari untuk tenggelam.




lumayan masih terang nih mataharinya..




daan inilah foto yang gue dapet kira-kira 20 menit kemudian..


Bagaimana? bagus? romantis?? yah.. setidaknya ketika gue ngelihat gambar ini, gue jadi pengen kalau seorang wanita yang gue tinggalkan di Bandung untuk berada di samping gue, dan jalan-jalan bareng menyusuri pantai.. :)

Ah, gue rasa sekian dulu buat apdet gue kali ini.. tuh kan.. gue jadi kangen lagi sama wanita itu ketika gue ngeliat foto jepretan gue sendiri... huaaaaa... kangen kamuuu..

See you around then.. :)

Bali - part 1

Gue tau, kalo gue adalah seorang penulis yang buruk. Lihat saja blog ini, sudah entah berapa bulan lalu saya terakhir posting di sini.. Ah, well.. tapi biarkan saja lah.. memang sedang tidak ada inspirasi untuk menulis.. mau diapakan dong?

Sekarang gue lagi ada di Bali.. kampung halaman gue.. terakhir kali gue ke sini sekitar 3 tahun lalu.. dan, yah.. karena kalau gue ke Bali selalu 'urus' oleh sama sodara-sodara gue, (dari penginapan, transport airport-rumah-hotel-jalan-jalan-hotel-airport lagi) maka gue gak begitu tahu apakah perubahan yang terjadi di kampung gue ini cukup signifikan ato enggak.

Hmm.. oke, tujuan gue nulis kali ini adalah untuk berbagi travel-log yang udah gue catet di kepala gue. Alright then.. kita mulai dari hari keberangkatan.


Bandung, Hussein Sastranegara, Minggu, 20 Desember 2009

Berangkat dari rumah tante gue, naik taksi, tidur di taksi sambil dengerin mp3 di hape, sampai di bandara, check-in, lewatin metal detector, digeledah petugas gara-gara gue lupa ngeluarin kunci dari dalem kantong celana, nunggu pesawatnya dateng sekitar 2 jam lebih, foto2 narsis sama keluarga, dan akhirnya gue naik di pesawat.



Narsis duluu...



Nah, ini pesawatnya..

Ketinggian lebih dari 2000 kaki, di atas laut, Minggu, 20 Desember 2009

Welcome aboard to A*r As*a. Oke, pesawatnya pake Boeing 737, dan sejauh pengetahuan dan pengalaman gue, pesawat itu 'luas-mampus' (well, pasti tahu kenapa gue pake tanda kutip kan?) Di dalam pesawat itu, ternyata ada dua beruang sirkus yang sedang bernostalgia naik pesawat terbang. Ya, mereka adalah gue, dan adik gue.



Beruang 1



Beruang 2


Sumpah, 'luas banget' tuh pesawat. Lengan gue sampe gak bisa dilipet, dan akhirnya gue nebeng naro lengan di bahu adik gue. *begini toh rasanya naik low-fare airline?* Di dalem pesawat itu juga ada tiga orang Malaysia-India yang kelakuannya norak abis.. ngeggodain pramugarinya gitu:

Orang Malay Item: Julie!! *teriak ke pramugari*
Pramugari: :-) *nyengir, sambil dalem hati bilang: nama gue bukan Julie ya!!* (ah, well, pramugari memang selalu dituntut untuk ramah terhadap para penumpangnya kan?)

Daaaaaann,, akhirnya gue landing di Bandara Ngurah Rai.. "Selamat datang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Waktu setempat menunjukkan pukul 19.30 WITA"



Mupeng.. udah lama gak pake Gar*da




Apalagi yang lagi parkir itu.. mupeng banget sumpah! ;)




Taxiing


and TA-DAAAA~~ WELCOME TO BALI DUDE!!



Beruang 1 narsis lagi..



Beruang 2 ikutan narsis..




and here we are.. cheese!! *duh.. hey, Mr. Photographer.. wrong position dude*


Hoah.. begitulah kira-kira kronologis dari gue berangkat, dan akhirnya gue sampai di Bali.. :) dalam postingan gue berikutnya, bakalan gue tulis apa yang gue alamin di hari pertama gue menjelajah daerah sekitar gue menginap bareng-bareng sama adik gue. Seeya around..


Transformers Ooooh Transformers..

Oke, dari semenjak gue nonton film Transformers 1, gue udah gak sabar banget nungguin buat nonton film ke dua nya, dan akhirnya, setelah nunggu selama 2 tahun, gue bisa nonton Transformers 2 - Revenge of The Fallen.

Damn! ketika itu film dirilis tanggal 24 juni kemaren, gue pas banget lagi gak ada duit, so, gue menahan diri buat gak ke bioskop. Oh, dan satu lagi, gue udah tau kalau minggu-minggu awal film ini direlease, pasti bakalan banyak anak-anak kecil yang merengek-rengek kepada orang tuanya untuk mengajak mereka lagi-dan-lagi dateng ke gedung bioskop, dan menonton film ini lagi, walaupun mereka sebenernya udah nonton berkali-kali.


Jadi, gue baru nonton film ini siang tadi. *tampang lugu mode on*



Oke, gue tau, siapa yang mau lempar tomat ke muka gue karena gue pasti ketinggalan jaman banget kalo baru nonton Transformers sekarang?? Haahahahaha. Tapi, anyway, gue gak menyesal walaupun nontonnya telat. (yeaa, telat hampir lebih dari 2 minggu dari tayang perdana)

Tapi, ada kisah seru yang gue alamin hari ini. Sumpah, baru kali ini gue berpetualang dan menggila bersama temen kosan gue buat nonton ke bioskop doang.

Jadi gini, gue sama temen gue lagi sama-sama gak punya duit. Duit gue cuman ada 8000 (delapan ribu) perak, sementara harga tiket masuk XXI itu 15.000 (lima belas ribu). Sebagai hasilnya, gue ngubek-ngubek tempat uang receh gue buat nyari tambahan dana. Dan akhirnya, gue dapet juga itu kekurangan 8.000,- dalam bentuk uang koin 100 dan 500 perak. Tapi tentu saja, semua receh itu gue tuker menjadi selembar uang 10 ribuan dan 1 lembar 5 ribuan. Yaah, biar gak keciri banget kalo gue ini anak kosan.

Oke, duit tiket udah di tangan. Sekarang, masalah transport. Buat sekedar informasi, motor yang dipake buat ke Ciwalk itu adalah Honda GL -entah-keluaran-taun-berapa-yang pasti-udah-sepuh.

Berikut ini adalah gambar motornya, *bukan gambar yang sebenernya, tapi sama model dan mesinnya*



Tua-tua keladi choy!!


Oke? bermodalkan duit bensin pas-pasan, duit buat tiket bioskop pas-pasan, sama motor sepuh dengan mesin 100 cc, gue nekat pergi sama temen kos gue ke Ciwalk.

Singkat kata, gue nonton film nya dengan rasa bahagia aman sejahtera dan sentosa *loh, apa-apaan toh ini?* Yah, tapi sempet terganggu dengan adanya dua anak (tuyul) yang kekurangan obat dan mengira teater bioskop adalah padang rumput sehingga mereka lari kejar-kejaran kaya di film India.

Buat filmnya, sumpah keren abis!!! Mata gue dimanjakan oleh efek-efek spesial yang keren mampus!! Ya pas adegan perangnya lah, tembak-tembakannya lah, *apa bedanya coba?* Pokoke keren banget! Oiya, ada satu lagi yang bikin gue semangat nonton sekuel Transformers ini:






Yeeaa.. Megan Fox choy!!!


Nah, sehabis nonton, barulah kegilaan hari gue dimulai.

Gue itu ngekos di dago, yang berarti, di atas bukit. Yah, kalo disangkut paut sama motor yang gue pake tadi, adalah seperti ini:

Dago + jalan nanjak + motor sepuh berukuran 100 cc + badan gue yang 'kecil' = Mampus

Dan itu terbukti, ketika gue berada di tanjakan, ada kejadian yang bikin gue ngakak gak berenti-berenti sepanjang jalan: motor gue disalip sama honda bebek 70.



motor sakti yang bikin gue makan asep


Ketika gue nengok ke kanan, gue liat itu pengendara motornya nyengir-nyengir ngeliat perjuangan gue dan temen gue (beserta motor aki-aki itu) buat ngelibas tanjakan, dan yang bikin gue tambah ngakak adalah, BARU KALI INI GUE DISALIP SAMA HONDA C 70!!

Bwahahahhah!! gue mamam dah tu asep. Kampret!

Oke, temen gue mencoba untuk mengejar itu bebek 70, tapi yang ada malah motor yang gue naikin MATI DI TENGAH JALAN. Dengan diiringi bau sangit mesin. Bwahahahahahah!!! itu gue bukannya malah panik, malah ketawa sekenceng-kencengnya!! Dan temen gue juga malah ikutan ketawa!!

Huah, hari ini bener-bener hari yang seru.



P.S: Oh noo!! Gue gak percaya berita ini: Megan Fox ternyata transgender. Oh My.. Tidaaaak!!

Mati Untuk Kembali Tenar

Saya memang telah membunuh John Lennon, tetapi saya juga telah membuatnya tenar kembali. Lebih tenar daripada sebelumnya. - Mark Chapman

Belakangan ini dunia heboh dengan berita kematian Michael Jackson yang begitu mendadak. Lagi siap-siap mau konser, tau-tau masuk rumah sakit, kemudian mati. Semua fans nya kaget, menangis, ada yang histeris. Dunia kehilangan ikon musik pop nya. Seorang bintang pada masanya, yang sekarang mulai pudar popularitasnya.





Tapi, ada hal yang menarik yang bisa gue liat dari berita kematian MJ yang begitu fenomenal.

DIA MENJADI TENAR KEMBALI.

Yep, begitu berita kematiannya tersebar, sebagian besar masyarakat dunia segera men-googling berita tentang Michael Jackson. situs Google dan Twitter sempet berhenti beroperasi selama lebih dari setengah jam karena saking banyaknya manusia-manusia yang mencari beritanya MJ.

Seorang Michael Jackson mati, Google sampe berenti beroperasi. Bisa terbayang? gue aja gak pernah ngebayangin. Gue jamin, gak beberapa lama setelah kematiannya, bakalan ada banyak orang yang mengakses You Tube buat ngeliat video klipnya. Semua barang yang berhubungan dengan MJ pasti langsung dicari-cari, kalau yang udah punya, pasti di simpen dan diawet-awet buat dijual lagi suatu hari nanti.

Mati untuk tenar kembali. Kira-kira kata-kata itulah yang pantas untuk menggambarkan keadaan MJ sekarang. Dia kembali mencapai ketenarannya di masa jaya dulu hanya karena satu hal yang alamiah: mati. Uang royalti dari album-album lagunya kembali mengalir. Yah, walaupun tidak dinikmati oleh si MJ sendiri, paling enggak anak-anaknya bisa menikmati.

Tadi MJ sudah, sekarang bagaimana dengan John Lennon?



Keadaanya sama, dia juga tenar (lebih jauh dari sebelumnya) hanya karena dia mati dibunuh. Ternyata, sesuatu hal yang alamiah juga bisa membuat orang tenar ya?


Permintaan Orang Tua Kepada Anaknya Kelak

Gue hampir nangis ketika suatu hari temen gue mengirim email dengan judul yang sama dengan postingan gue kali ini. Ketika membaca email tersebut, gue menyadari kalau gue masih banyak berdosa sama kedua orang tua gue.

Bulu kuduk gue merinding. Ya, merinding. Sumpah gue ngerasa banyak dosa banget ketika gue baca email kiriman temen gue itu. Gue ngerasa gak layak. Gue merasa menyesal kenapa kedua orang tua gue mesti dipanggil sebelum gue bisa, yah setidaknya, membalas sedikit kebaikan dan jasa mereka. Isi email tersebut adalah ini:


Anakku yang kusayangi..

pada suatu saat dikala kamu menyadari
bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar
dan cobalah mengerti aku..

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan..
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri..
bersabarlah..

Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku
untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu..
ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali..
janganlah menghentikanku.. Dengarlah aku!
Ketika kau kecil, kau selalu meminta membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang..dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur..
dan aku lakukan itu untukmu!

Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku dan jangan katakan padaku bahwa itu memalukan. Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu untuk menyuruhmu mandi dikala kecilmu.

Jika engkau melihat sikap lambatku terhadap teknologi, jangan tertawakan aku.
tapi berikan aku waktu untuk mengerti hal tersebut.. aku mengajarimu banyak hal.. cara makan yang baik.. cara berpakaian yang baik.. maberperilaku yang baik.. cara bagaimana menghadapi masalah dalam kehidupan..

Jika aku terkadang menjadi pelupa dan tidak dapat mengerti pembicaraan,
beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya,
jangan sombong dan memarahiku.. karena yang penting bagiku adalah..
aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu..

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku!
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tidak lapar.

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku untuk bergerak seperti sebelumnya..
Bantulah kau dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku,
mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu..

Dan kala suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup..
ketika aku ingin mati.. jangan marah..
karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti!

Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar ‘hidup lagi’,
kita hanya ‘tidak mati’

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat,
aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan
dan kehidupanmu kelak.

Kau tidak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku
dan usiaku yang sudah bertambah tua. Kau harus di dekatku, mencoba untuk mengerti bahwa
hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang ku lakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.
Satu hal yang membuatku harus berterimakasih padamu adalah senyum dan kecintaanmu padaku.

Aku mencintaimu anakku..

Ayahmu, ibumu..


Ketika gue membaca postingan gue kali ini pun gue masih merinding dan kembali merasa sedih. Ingiin rasanya gue membalas kebaikan dan jasa-jasa kedua orang tua gue. Yah, tapi gue gak bakalan berkecil hati. Mungkin gue digariskan untuk membalas kebaikan dan jasa kedua orang tua gue dengan cara lain. Gue yakin semua ada hikmahnya.

Sebagai penutup, gue inget ada seorang paman yang bilang seperti ini sama gue:

Beruntunglah mereka yang masih memiliki kedua orang tuanya. Beruntunglah mereka yang disayangi oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi, akan sangat beruntunglah mereka yang bisa membuat senang kedua orang tuanya, walaupun hanya sekedar ucapan terimakasih.

Ah, well.. cukup sekian buat postingan kali ini. Nanti pasti di update lagi. Ada banyak pengalaman yang pengen gue tulis di blog ini. Oiya, sudahkah anda mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua anda hari ini?

Ketinggalan Helm

Beberapa waktu lalu, gue ikut seminarnya si Kambing dablek yang bernama Raditya Dika. Eh, seminar ato talkshow ya?? Ah.. entahlah.. yang pasti intinya adalah tentang menulis. Tapi.. errr.. beneran nih.. seminar ato talkshow ya?? Ah,, pake seminar aja lah.. biar kerenan dikit gituu.. hehe.. lagipula, yang ditulis di sertifikat gue adalah “Seminar Tentang Menulis” jadi, sepakatlah kita pake kata seminar.

Oke, balik lagi ke topik. Jadi, tema seminar pada waktu itu adalah “Write Your Life” atau bisa di terjemahkan “Tuliskan kehidupanmu”. Pas seminar, sembari mendengarkan si kambing mangap-mangap di depan peserta, ada cuapan si kambing yang menarik perhatian gue:

Banyak hal-hal sederhana yang berada di sekeliling kita, yang kalo kita pikir-pikir lagi, ternyata hal sederhana itu bisa bikin kita ketawa sendiri.. Yah.. minimal senyum lah..


Ya, hal-hal sederhana, hal yang trivial, ternyata memang bisa membuat kita tertawa sendiri kalau-kita mengingatnya lagi. Percaya atau tidak, ketika saya keluar dari ruangan seminar, gue mulai mencoba memperhatikan keadaan di sekeliling. Dan saudara-saudara, sekali lagi, hal-hal sederhana itu, memang bisa membuat gue ketawa sendiri kalau mengingatnya.

Seperti yang beberapa hari lalu terjadi di kampus. Beberapa hari lalu, gue sudah dengan suksesnya melewati sebuah ujian akhir, yang dimana ujian itu saya kerjakan dari jam 10 pagi, dan baru bisa saya selesaikan pada jam setengah 5 sore, dan parahnya, ujian itu juga open book alias buka buku. Yah, sudah bisa dipastikan bagaimana soal ujian yang gue hadapi kan? Untungnya dosen gue lagi ada di luar negeri.

Entah mungkin karena udah butek banget sama soal ujian sejarah Sastra Inggris, otak gue dan temen-temen gue jadi pada ngebul semua. Ada yang mukanya cengo, ada yang mangap, ada yang langsung jadi kereta api (abis rokok sebatang langsung sundut lagi), dan segala macemnya.
Yang paling lucu adalah (menurut gue) ketika ada temen gue yang pengen langsung pulang. Anggep aja namanya Kris. Pas itu, dia bilang:

Oi, gue pulang ya.. okeh? Sampai ketemu besok.


Dan dia segera memacu motornya keluar dari kampus. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia tau-tau balik lagi dan bilang:

Goblok. Udah mau sampe pasar simpang gue baru sadar kalo helm gue ketinggalan. Pantesan kepala gue rasanya kok ringan ya??


Ya, dia ternyata ketinggalan helm, hal yang simpel kan? Tapi kalau diliat-liat lagi, kejadian itu cukup bisa bikin gue ketawa. Kenapa? Karena pada saat itu, dimana muka temen-temen gue yang lain pada letih-lesu-tapi tidak lemah syahwat, gak ada yang sadar kalau si Kris pergi dari kampus tanpa helm. Dan ketika dia pamit sama yang lain, semuanya bilang:

okee,, ati-ati ya.. *sambil dadah-dadah*


Dan gak ada yang sadar kalo dia ngengkol motor tanpa pake helm.

Pas dia balik lagi ke kampus, baru semua temen-temen pada ketawa dan bilang
Kenape lu?? Otak lu mau mletus?? Gara-gara soal ujian tadi??


Ketinggalan helm, pas abis ujian dari jam 10 pagi. Hal yang amat sangat simpel kan? Tapi itu bisa ngebuat gue ketawa. Sama ketika gue membaca lagi tulisan gue ini.

Limitasi

Hello blog.. saya mengucapkan salam kepada blog, kalo salam ke pembaca, itu lain urusan. Halo para pembaca sekalian, apa kabar anda hari ini? Baik-baik saja saya harap. Nah, itu baru saya menyapa para pembaca, urusan menyapa blog tak lagi jadi soal (karena sudah saya sapa lebih dulu.)

Ah, apa lagi yang akan saya tulis kali ini? ah, terserah saya saja lah mau menulis apa. Wong ini blog punya saya kok. Tapi, masalahnya, saya mau nulis apa? dan tetap saja masalah itu menjadi masalah saya, bukan masalah para pembaca. Lah wong anda tinggal baca saja.


Baiklah, mulai serius ah sekarang. Masih mengenai seni tulis menulis. Beberapa waktu lalu, saya sempat bertanya kepada dosen saya tentang bagaimana cara menulis yang baik. Terus terang terang terus, saya juga agak sedikit bingung dengan standar penulisan.. yang sering membuat saya bingung adalah tulisan seperti apakah yang dikategorikan sebagai tulisan yang bagus?

Paling tidak, setelah saya bertanya kepada sang dosen, saya menemukan hal menarik yaitu, limitasi.

Ternyata, limitasi dalam tulisan itu sangat penting. Dengan adanya limitasi, diharapkan bahwa tulisan tersebut menjadi tersegmentasi dan memiliki pangsa pasar nya sendiri. Bukan, yang saya maksud bukan tulisan yang komersial dan dijual di toko buku. Tetapi yang saya maksud dengan 'pangsa pasar' adalah bahwa tulisan tersebut memiliki para pembacanya sendiri. Seperti para remaja dan serial teenlit nya, para komikers dengan komiknya, para penggila bokep dengan hasil karya stensilannya, dan segala macamnya lagi.

Limitasi juga memudahkan penulis untuk menentukan akan dibawa ke genre apakah tulisannya itu. Penulis jadi lebih bisa berkonsentrasi akan tulisannya. Apakah ia ingin menulis karya yang berhubungan dengan politik? Apakah ia ingin menulis karya yang berhubungan dengan ekonomi? Apakah ia ingin menulis karya yang berhubungan dengan fiksi, non fiksi dan segala macam lainnya. Setelah penulis mensegmentasikan tulisannya, sekarang tinggal para pembaca yang memutuskan apakah ia ingin membaca karya tersebut atau tidak.

Yah, kira-kira cukup segini dulu artikel saya mengenai seni tulis menulis dan cukup segini dulu penjelasan saya mengenai limitasi. Memang, terkesan menggantung, tapi saya hanya membatasi panjang tulisan saya agar orang yang membacanya tidak bosan dan malah ngantuk duluan ketika baca tulisan saya kali ini.

Oh, apabila ada yang bertanya apakah saya melimitasi blog saya ini? saya rasa tidak. Saya belum se-idealis itu untuk mensegmentasikan tulisan saya ke dalam suatu bidang yang spesifik. Oh, dan tentu saja, setelah saya pikir-pikir lagi, limitasi juga salah satu unsur yang membuat tulisan itu menjadi 'bagus'.

Tapi tentu saja, 'bagus' atau 'tidak bagusnya' suatu tulisan bergantung kepada penilaian pembaca.


Menulis Berotot Isi Angin, dan Padat Bal-balan..

Menulis memang hobi saya. Adalah sesuatu hal yang sangat menarik apabila saya bisa menuangkan setiap pikiran saya ke dalam bentuk tulisan, dengan bahasa yang sederhana. Dengan menulis saya bisa melakukan apa saja yang saya mau, seperti menemukan sebuah dunia yang bisa saya kendalikan semaunya.

Menulis adalah seni. Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menjadikan tulisannya menjadi sebuah karya seni. Akan tetapi, beruntunglah para penulis amatir, seperti saya tentu saja, karena menurut dosen saya seni itu adalah abstrak. Sesuatu hal yang bisa ditafsirkan semaunya oleh si penyimak, pendengar, dan dalam hal ini, oleh pembaca.


Ya, tampaknya saya setuju dengan pernyataan dosen saya itu. Menulis adalah seni yang bebas untuk diapresiasikan, bebas dikaitkan atau direlasikan dengan hal lain. Sesuatu yang tidak mengenal batasan. Setiap orang boleh menuliskan sesuatu, mau itu tulisan angin-anginan, tulisan bal-balan, sampai tulisan berotot padat berisi sekalipun. Oleh karena itu, setiap orang pun boleh berkomentar, mau itu komentar angin-anginan, komentar bal-balan, sampai komentar padat berisi sekalipun.

Seni adalah hal yang abstrak. Ketika saya melihat lukisan yang mirip monyet, tapi menurut orang lain itu mirip dengan kucing tengkurap kena kurap, merupakan hal yang boleh-boleh dan sah-sah saja. Begitu juga dengan tulisan. Begitu saya membaca tulisan orang, kalo menurut saya tulisan itu angin-anginan, tapi kalau menurut orang lain pertama tulisan itu adalah tulisan bal-balan, dan menurut orang lain ke dua tulisan itu adalah tulisan nan berotot padat dan berisi, adalah hal yang boleh-boleh dan sah-sah saja untuk dilakukan.

Lantas, seberapa penting peran komentar orang mengenai tulisan orang yang lainnya? Mau tak mau harus mau, kalau menurut saya juga (terserah dong, ini kan tulisan, tulisan saya.), itu penting. Bukaan, bukan sebagai wahana cari perhatian atau minta diperhatikan, saya masih cukup mempunyai rasa diperhatikan orang kok. Komentar itu penting agar jari saya, (dan para penulis lainnya yang mungkin sepaham tidak paham dengan saya) bisa terus menari. Siapa tau, dari tulisan saya yang ingin-berotot-padat-berisi ini ada komentar bal-balan dan angin-anginan yang bisa menginspirasi saya untuk membuat tulisan baru. Yah, mungkin tulisan yang berotot isi angin, plus padat bal-balan.

Jadi, menurut anda para pembaca, apakah tulisan saya ini hanya sekedar tulisan angin-anginan, tulisan bal-balan, tulisan berotot padat berisi? Atau tulisan yang berotot isi angin dan padat bal-balan?


P.S:

saat saya menulis ini, saya lagi berada dalam keadaan yang sok tahu tahi ayam.. jadi terserah anda, mau ikut-ikut orang sok tahu tahi ayam, mau ikut orang tua, mau ikut pacar, mau ikut tukang sampah juga boleh,,

Sekilas Info di Aegea Raya

Hello blog.. how are you?? are you okeh-okeh saja? mohon maab saya baru bisa apdet lagi.. tumpukan tugas akhir yang dikasih dosen ternyata amat-sangat-menyika.. dan, oh.. seinget gue, masih ada 2 tugas akhir lagi yang mesti gue kerjain sebelum deadline di minggu pertama bulan Juni, dan oh yeah. bulan Juni itu, GUE UAS!!

Well, apa saja yang gue udah lewatin beberapa hari ini?? dunia semakin ramai saja sepertinya, sampe bingung mau nulis yang mana... ah, well.. tapi gue coba saja lah.. here we go!!


Baru-baru ini gue mudik ke Jakarta, yaah, ada sedikit urusan keluarga sih. Jadi gue balik ke Jakarta hari kamis subuh, menyelesaikan semua urusan, mencicipi kembali yang namanya masakan rumah *sumpah itu enak banget!!!* dan kembali pulang ke Bandung pas hari Jumat subuh. Tapiii, ketika di hari Jumat gue bersiap-siap untuk kuliah, dosen gue menelpon dan mengabari kalo hari itu semua kuliah dibatalkan karena SBY mau dateng ke Bandung buat mengabarkan siapa yang menjadi pendampingnya di Pilpres 2009, Boediono.




Hmmm.. hebat juga SBY. Bisa berpikir out of the box, dan membuat badai politik karena keputusannya untuk mengambil cawapres yang bukan berasal dari politisi. Ya, Pak Boediono adalah seorang ekonom, bukan seorang politisi. Dan berati itu BAGUS!!! Entah mengapa, gue udah jijay sama yang namanya politisi. Sori, bukan berati gue memukul rata semua politisi itu busuk semua, enggak, bukan begitu maksud saya. Tapi, pada kenyataannya, yang keliatan di mata publik adalah berita, fakta, dan bukti yang menunjukkan (dan membuat gue mau gak mau harus memukul rata) kalau yang namanya politisi itu busuk semua.

Yaaa sejauh ini, bereferensi dengan yang dikabarkan oleh media massa, sosok seorang Boediono adalah seorang yang cukup ideal untuk mendampingi SBY di ajang Pilpres nanti. Yang gue suka, dia itu adalah seseorang yang irit bicara, tapi banyak kerjanya. Berkebalikan dengan rata-rata politisi yang irit kerja, banyak bicaranya.

Yah, kita lihat saja bagaimana kiprah duet SBY Berbudi nanti ya.. mudah-mudahan kemenangan di atas kertas berubah menjadi kemenangan yang sebenernya.

Hmmm,, berita tentang Boediono, sudah. Sekarang apa lagi ya??

Oh, sekarang gue butuh banget yang namanya leptop. Gue sekarang lebih sering di kampus dari pada di kosan. Tugas menumpuk, lebih sering nebeng hotspotan di kampus pake laptop temen sambil diskusiin tugas. Haiiiaaaaaahh.... bagaimana iniiii?? Leppy oh leppy..


Acer 4736


atau Acer 4935

Berita tentang gue yang butuh laptop sudah, lanjut lagi dah.

Baru-baru ini, dan entah untuk yang keberapa kali, gue makan lagi di warung sate yang itu. Entah mengapa, setiap gue kesana, adaaa aja kejadian yang bikin gue ketawa, sebel, ato campur-campur kaya nano-nano.

Naaah,, kejadian yang kali ini gue alamin adalah: tukang sate nya minta transfer video bokep 3gp dari hape gue.

Yep, anda tidak salah membaca. VIDEO BOKEP!! *tuh, udah gue tulis pake hurup gede*

Kejadian itu bermula ketika gue lagi makan sate, dan tiba-tiba tukang satenya itu bilang:

"Cak, punya pilem gak?"

Gue yang lagi nyeruput kuah soto langsung ampir keselek, dan membalas:

"Filem gini??"


*tangan gue kepalkan, tapi dengan posisi jari jempol terjepit di antara jari tengah dan jari telunjuk, dan kuku jempol menyembul keluar. Ya ya ya. anda pasti mengerti maksud saya kan?? gerakan tangan yang menyimbolkan itu tuh.. ehem.. jadi gak enak.. ah, pasti anda mengerti lah..*

Dan si tukang sate itu mengangguk dengan semangatnya!!!! *LOL*

Okeee, kebetulan gue udah sebel sama itu tukang sate. Bayangin, gue lagi makan, dan tau-tau gue ditanyain apakah gue punya film bokep berformat 3gp di hape gue. Gue kasih lah tu film. Gue transfer pake blutooth. *gila, tukang sate aja hapenya bisa bluetooth*

Dan sodara-sodara, keputusan gue untuk ngasi film bokep ke tukang sate itu adalah keputusan yang amat sangat goblok. Kenapa?? karena semua "tukang" yang ada deket situ langsung nimbrung ke warung sate tempat gue makan.

Fak.

Ya tukang sate yang satunya lagi, ya tukang tambel ban, ya tukang angkot, ya tukang nasi goreng, gak lama kemudian langsung ngerubutin itu hape yang baru aja gue kirimin video bokep. Untungnya gue udah selese makan, dan langsung kabur dari warung jahanam itu.

Ah, well.. pelajaran moral yang bisa diambil dari postingan kali ini adalah: jangan pernah ngasi video bokep ke tukang sate, dan ternyata, tukang sate itu juga suka bokep ya?? huahahahahaha.. sumpah gue langsung ngakak sendiri pas inget-inget kejadian waktu itu.

Hmm.. tampaknya sudah cukup gue update blog gue kali ini, oh, dan maaf, postingan saya kali ini juga tidak ada maksud sama sekali untuk turut mengkampanyekan tokoh yang nanti akan saya pilih dalam pilpres mendatang. Ah, well. musim tugas akhir masih belum berakhir, jadi mohon maaf kalo gue jarang apdet lagi. Sampai jumpa di postingan berikutnya.


Hospitality in Building a Relationship


In daily relationship between individuals, we could feel the existence of friendly individuals and the unfriendly ones. We will have a better relation when we are facing friendly individuals rather than the unfriendly ones.

At a glance, hospitality is often regarded as an outer appearance, an effort for showing our politeness, or just a ritual in social interaction. However, true hospitality is come from the deep of an individual’s soul that comprehends with the basic needs of human psychology.

The true hospitality is not the same with the appearance that built with a lot of smiles and beautiful words. It can be said so, but a million of smiles and beautiful words will lose its meaning if they are not coming from the deep of our soul. That kind of hospitality will not last for long. It is only a form of a tiring psychic deficiency. Sooner or later it will be faded or maybe disappear.

True hospitality is rooted from a human’s soul that trying to fulfill their relative’s four basic psychological needs. The four kinds of needs are the need of acceptance, acknowledgement, respect, and comprehension. Those are often called as the basic psychological needs because every individual needs those elements to be fulfilled. Thus, the true hospitality is formed from every attitude or behavior that comes from humans who makes their relatives feels of being accepted, respected, acknowledged, and comprehended.

An individual who does not get those four basic needs fulfilled, especially if it happens at a chronic stage, will appear like a person whom suffers a mental illness. A person who suffers from a mental illness is like a person who has a toothache. They will appear as humans whom are having difficulties for making a good and proper relationship.

Thus, a sincere hospitality is a moral value which has a great role in decreasing the mental pain. It also will take part in growing a good and proper relationship between individuals. In the contrary, the lack of hospitality could threaten the relation’s quality. That will become one of many causing factors that increases the number of people who suffers from a mental illness.

Hospitality is one thing that worth to be struggled for its realization. The question is how could we struggle for it?

These are some suggestions that could be used for consideration:

1. Every individual is always trying to remember that every human whom he or she met is one of God’s creations that have the right for being accepted, acknowledged, respected, and comprehended. Maybe everyone knows that, but the important thing is not only just to know. The important thing is remember what is the thing that being known.

2. Every human is always trying to realize that every person whom he or she met in daily relationship is an individual who not only live with rational consciousness, but also with their sub-conscious affection. The awareness of the role from the sub-conscious affection is very important in order to grow a tolerance with the diversity of habits and behaviors from every individual we have met day by day. That awareness is also important for growing a tolerance with the attitude and behavior ‘oddity’ that may come from people who make relation with each other. The awareness about the role of sub-conscious affection enables us for not easily judged the people that hard to understood, for not easily astonished when we are having bad experience from other people, and it also enables us to understand other people sincerely.

3. Every person is trying to build a relation with other people, serving and working in the middle of their daily life with an optimum rational consciousness. In effort to grow such kind of consciousness, we could use some of these ways:

  • Focusing our attention into our life, events, jobs, and here-and-now activity. We may sometimes flews our mind to things in the past or future. But it does not means that we are stuck with the past and being late for predicting the future.
  • Avoid automatic (suddenly popped out from your mind), compulsive (naively believing), and habitual (based on habitual behavior) reactions. Try to make responses through the consideration of conscious ratio or clear reasoning for replacing reactions that suddenly comes out from beyond of such kind consideration.
  • Continuously expand our knowledge and perception by reading a lot of books, learning, and practicing.
  • Do not suddenly show our reaction although our emotion is skyrocketing.
  • Do not return any un-politeness with other un-politeness.
  • Put hospitality on a highly respected and important value in order to realize a good and proper relation between individuals.

Eventually, people who give their hospitality for their relatives, in fact, have nothing to lose. As the matter of fact, that is the initiate point from the process of receiving more kindness in the future. Humans will never lose anything by giving kindness and hospitality, because if they are giving their kindness and hospitality to each other, they will get more kindness and hospitality in return.



p.s:

1. Taken from Intisari magazine issued on March 2003, 'Keramahan Dalam Berelasi', translated with some adaptations *and mistakes, for sure.. hahaha..*

2. Ampun Pak Tom.. artikel segini aja saya jungkir balik nerjemahinnya.. huiks.. masih ada 3 artikel lagi yang belon diterjemahin.. huaah.. nasib jadi anak sastra.. x(

3. Oh my.. gue terpana dengan hasil terjemahan gue sendiri..



KKN, dan Papan Gilesan.. x(


Hell yeah.. gak berasa udah mau musim ujian lagi. x( Tag board di tembok gue udah penuh dengan jadwal ujian dan daftar deadline tugas akhir semesteran yang mesti gue kerjain biar bisa ikutan UAS. Great. --"

Ujian makin mendekat, tugas makin banyak, dan itu juga berati hitungan mundur buat gue kkn di desa semakin pendek. KKN, kuliah kerja nyata. di desa. di kampung. in the middle of nowhere. di tempat yang sinyal hape pun males walaupun hanya sekedar mampir. bla bla bla.. yadda. yadda.

KKN, kuriling-kuriling nyatu kalo kata temen gue. Is it an important thing to do?? going to an area located far-far away from central of civilization?? *hyperbolic mode on* Ah, well.. sebenernya gue kurang setuju sama program ini. Kenapa? karena itu gak sesuai sama bidang yang gue pelajarin.

Helloo??? gue ini adalah mahasiswa sastra, gue butuh yang lebih dari ituu.. kirim gue ke kedutaan kek, kirim gue ke tempat yang bisa gue jadiin tempat belajar penerjemahan kek. Kirim gue jadi tenaga penerjemah kek, ato apalah-apalah, yang penting langsung bersentuhan dengan bidang gue. Sial.. ternyata mahasiswa jurusan D3 lebih beruntung karena bisa magang di tempat yang sesuai dengan bidang jurusan mereka masing-masing. *ngiri mode on* Sekarang gini deh.. kalo gue kkn, paling-paling gue ngajar di sekolah. Sori, bukan gue berlagak sombong gak mau ngajar, tapi gue ngerasa kalo GUE GAK PUNYA BAKAT NGAJAR SAMA SEKALI!!

Oke? gak kebayang kalo gue nanti bukannya ngajarin basic grammar ke anak-anak sekolah tapi gue malah ngajarin posisi Kamasutra dan menceritakan kalau Miyabi tidak tidak terkena aids dan kemudian mati, melainkan pindah rumah produksi (yang berakibat filmnya sekarang uncensored semua :p *dibunuh para guru*). See?? gue rasa tanggung jawab moral gue terlalu besar kalo gue jadi seorang pengajar di sekolahan.

Ah, kkn di desa. Aargh.. I'm gonna miss my computer badly. Bayangkan, tak ada akses internet, tak ada komputer (mudah2an ada yang bawa laptop, jadi paling enggak gue bisa maen zuma), tak ada Altec Lansing. Tidak tidak tidaaaak.. Ah, terkesan kalo gue manja sekali ya? termanjakan segala fasilitas berteknologi canggih yang ada di kamar gue. Hmmmm.. I hope I can get through this. ;)

Oh yaaa.. satu lagi.. masih juga imbas dari teknologi: GUE CUMAN BISA NYUCI PAKE MESIN CUCI.

Hebat? ato memalukan? ah, tapi gue rasa gak malu-maluin amat sih.. hari gini gitu?? sapa yang gak punya mesin cuci? Oh.. tunggu.. apakah nanti di tempat gue kkn ada mesin cuci?? ADA GAK YAA??

Mati gue kalo gak ada.. bayangkan.. dari ini:


hmmm.. tak ada nyeri pinggang



Tau-tau berubah jadi ini:

nyeri pinggang di depan mata x(

Yaiks.. it seems that i'm gonna miss my laundry man.. Somebody, please teach me how to use the 'papan gilesan' correctly.. *sobbing*


p.s: Bagus! udah hampir setengah empat pagi, gue malah ngeblog, bukannya bikin essay tentang pemilu... --"

Antara Gue Dengan Bule...

Ternyata, menjadi seorang mahasiswa sastra inggris tidak menjamin kalau suatu saat nanti harga diri gue jatoh gara-gara bahasa yang gue pelajarin sendiri. Yes, harga diri jatoh karena bahasa inggris. Bukaan, bukan karena kesalahan grammar ato karena glagapan, tapi karena objek yang gue ajak bicara itu bisa bahasa Indonesia.

Uh huh, beberapa bule yang pernah gue ajak ngomong ternyata bisa bahasa Indonesia. I mean, they REALLY COULD speak Indonesian, fluently. Oh, almost forgot, they speaks our mother language too, and again, fluently.

Great huh?

Baru-baru ini, ketika gue sedang makan sate di warung sate langganan, gue ngeliat ada satu ekor bule pesen satu porsi sate ayam. Ketika itu bule duduk di hadapan gue, otomatis gue mencoba untuk menyapanya dengan bahasa Inggris, dan yah.. dia membalas gue dengan menggunakan bahasa Inggris juga.

Dan ketika sate pesenan dia udah mateng, dia mengambil kerupuk dan berteriak dengan lantangnya kepada si tukang sate

"Iyeu krupuk naon kang? krupuk udang?"


WTF?? Apa kuping gue menipu? dia bicara apa tadi? kang? APA TADI DIA BICARA DENGAN BAHASA SUNDA??!!

Lantas gue tanya apakah dia bisa bahasa Indonesia? dan dia jawab,

"Ya, saya bisa, saya sudah 10 tahun tinggal di Bandung."

Jrit, harga diri gue langsung gak berharga lebih dari segulung timah putih di toko listrik. Rasanya gue pengen masukin sendal ke mulut bule keparat itu.

Ini ada kisah lain lagi. Waktu itu jaman gue SD mau naik SMP, ketika gue ke Bali, gue mencoba untuk bersosialisasi dengan bule-bule di sana. Singkat kata, ketika gue di pantai, gue mulai untuk mendekati salah satu bule dan mencoba buat ngomong pake bahasa Inggris dengan mereka. Itung-itung nambah pengalaman kan gak papa ya?!

Oke, gue dapet satu bule, dan gue mulai praktekin semua pelajaran bahasa Inggris yang gue dapet di sekolah dan dari bokap gue. Ketika gue mencoba untuk mulai bicara, tiba-tiba gue gagap setengah mampus. Dan ketika itu bule ngeliat gue gagap megap-megap, tau-tau dia ngomong gini:

"Asal lu darimane cil?? kalo lu gak bisa pake bahasa Inggris pake bahasa Indonesia aje, gue juga bisa pake bahasa Indonesia dan Betawi. 7 tahun gue tinggal di jakarta, sekarang gue lagi liburan sama keluarga."


Wat de fak?? Dia bisa bahasa Betawi?! Sumpah gue langsung nyengir dan langsung kabur dan mengubur pengalaman memalukan tersebut sampai akhirnya gue kena batunya lagi beberapa waktu yang lalu, dengan bule keparat yang udah gue ceritakan di atas.

Well.. shit happens sometimes.


Berubah Wajah.. (lagi, entah untuk yang ke berapa kalinya) :D

Yak.. lagi-lagi ini blog berubah wajah. Jadi berwarna putih, lebih bertoleransi kepada para pengunjung yang miskin bandwith (entah karena sengaja dateng ato gak sengaja nyangsang di blog ini.), lebih sederhana tampilannya, dan intinya, gue suka!

Ah, well.. tapi ada konsekuensi yang mesti gue tanggung kalo gue memutuskan untuk merombak wajah blog gue ini: widget pada ngilang. Dan yang ilang kali ini adalah widget blogroll gue.

Great! --;;;;

Dan gue hanya inget beberapa alamat blog temen-temen gue sesama blogger. Jadi, buat yang mau di link namanya disini, tulis aja ya di comment. Ntar pasti gue link lah.. tenang saja.

Oh, btw, kalo ada yang tanya kenapa gue pake gambar Spongeb0b lagi melotot sebagai header, jawabannya adalah: yah.. karena gue juga suka Spongebob. hehehe.. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Akhir Masa Hiatus, Bersyukur, Dedikasi.

Oke, gue tau kalau gue udah lama gak posting dan membiarkan blog ini lumutan dengan sukses. Ah, well.. gue rasa gue lagi dalam masa hiatus.. bingung mau nulis apa.. jadi maaf-maaf saja ya sodara.. para pembaca sekalian. Menulis ternyata bukanlah hal yang mudah.

Hmm.. apa saja yang terjadi belakangan ini? Politik makin ramai.. ada kasus pembunuhan yang melibatkan ketua kpk, ada kasus flu babi yang mudah-mudahan gak naik lagi ke level 6.. ohya, ada satu lagi, ada gue yang lagi banyak bersukur dan gue yang lagi kagum. *narsistik mode on*

Mari saya bahas bagian bersyukurnya lebih dulu.

Beberapa waktu lalu, gue naik angkot ke kampus, dan ngeliat pengamen kecil berbaju lusuh membunyikan alat musik seadanya buat nyari yang namanya duit. Sebenernya gue udah sering banget ngeliat mereka-mereka, hampir tiap hari malah.. Tapi entah mengapa.. gue baru berpikir dan ngeliatin mereka dalem-dalem waktu itu.. ngeliatin raut muka mereka dan berpikir apa yang harus mereka lalui di jalan, setiap hari, setiap waktu, gak kenal yang namanya libur. Yang penting mereka bisa makan tiap hari.

Dan gue pun mulai berpikir.

Gee, ternyata masih ada yang lebih tidak beruntung dari gue. Apa jadinya gue kalo kedua mendiang orang tua gue gak kerja di sebuah perusahaan yang lumayan ternama?? apa mungkin gue bisa ngerasain yang namanya bangku kuliah? apa iya gue bisa menikmati yang namanya internetan, dan punya komputer yang 'lumayan' canggih??

Betapa beruntungnya gue.. Betapa beruntungnya gue yang hidup pas-pasan. Pas pengen ini, tau-tau dikasih jalan buat mencari rejeki, pas pengen itu, pas ada uangnya.. dan keinginan gue bisa tercapai.. tapi yah kalo lagi gak ada rejekinya, ya gue diem. gak usah dipaksa.

Ah, well.. tampaknya hidup telah memberikan gue pembelajaran baru pada saat itu, dan sampai sekarang. Jadi, marilah bersyukur, dan biasakan hidup pas-pasan ;-)

Nah, sekarang mengenai bagian kagumnya.

Beberapa waktu lalu, dosen gue terserang stroke. Itu merupakan stroke yang kedua kalinya. Untungnya beliau hanya sebentar dirawat di rumah sakit. Nah, yang bikin gue kagum adalah: dedikasi beliau dalam mengajar.

Seharusnya, menurut logika, kalau seseorang terkena stroke, maka seseorang itu harus berada dalam masa recovery yang cukup lama,, bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Tapi beliau tidak. beliau hanya memerlukan waktu seminggu. Ketika pas tadi pagi gue kuliah, gue sempet kaget dan bertanya, "Pak, sudah sembuh?" dan beliau menjawab "yaaa masih 80% lah sembuhnya, mari kita coba saja. Bosan saya dirumah cuman berhadapan sama bantal melulu."

Dan akhirnya gue kuliah pagi tadi.

Ketika gue ngeliat beliau, seakan-akan beliau mengalami kesusahan dalam berbicara, dan badannya pun bergetar. Ketika gue ngeliat beliau menulis, tangannya sudah bergetar dan agak susah dikendalikan. Tapi beliau tetap konsisten dan terus mengajar. Ya walaupun hanya 1 mata kuliah dari 2, tapi kami para mahasiswanya mahfum dengan keadaan beliau.

80% sembuh, dan beliau tetap mengajar kami, para mahasiswanya. Sumpah dedikasinya gokil banget. Salut dan angkat topi buat beliau. Ah, well.. tampaknya hidup kembali mengajarkan sesuatu hal yang baru buat gue. Gak gampang menyerah.

Memang, hidup itu adalah guru yang terbaik.

Feels Sooo 90s.. P.1 x)


Huahahahaha.. gue nemu list hal-hal yang mengingatkan gue ketika jaman SD dan SMP dulu!!! Oh-My-Gosh!! It feels soooo ninties,, You don't say if you ever live in the 90s before you see this list!! Enjoy!

--------------------------------------------------

1. Make sepatu ala ABRI merek Dok Mart (katanya
kependekan dari Dokter Marten, Kurt Cobain lagi ngetren-ngetrennya tuh )

2. Make wardrobe merek ALIEN WORKSHOP (yoiii, sape yg ga tau merk ini)

3. Menjadi Korban Celana Bergaris (KCB) merek MAMBO (mamboo...kakakakak, saya punya ampe 5 biji dulu!)

4. Punya koleksi Lengkap Grifone

5. Ngumpulin hal2 yg berbau Fido Dido

6. Maen In-Line Skate ( roller blade) di Senayan atau mentok2 di depan rumah (trus belinya HARUS KUDU WAJIB yang merknya California Pro)

7. Beli dan make sepatu Reebok PUMP (pompa truuuuusss.. .)

8. Ga lupa beli juga sepatu La Gear Light (masi inget nyala lampunya doonk,,wakakaka)

9. Motong rambut dengan model SKIN DALEM

10. Yg cewek ga mau kalah, minta dipotong ala DEMI MOORE (hahahahaha)

11. Yg kurang suka skin dalem, bisa minta ala Jambul Tin Tin (buset dah...potongan jaman kapan tuh?)

12. Ngabisin koinan buat Maen DingDong

13. Ga ada duit buat ding dong? Gampaaaang, maen ajha GIMBOT yg diiket pake taliyg maennya sambil jongkok (kl waktunya abis, tuh tali ditarik ama abang2nya..)

14. Make jam jengkol merek POP SWATCH (ingeeet ga? Jam yang gedenya amit2 dan bisa dicantelin di kaos)

15. Atau ituu...inget ga, jam hadiah Coca-Cola? Yang kalo mau make, tali strapnya harus dijepret ke tangan. Warnanya merah ama biru. Sama ini...kacamata hadiah Sprite,kekekekek

16. Nongkrong di Parkit (Parkir Timur Senayan)

17. Ngumpulin stiker PANINI (hahahah, PANINI siapa yang masih punya albumnya *saya masih*)

18. Ngoleksi Kartu Basket ( Michael Jordan paling dicari jaman itu,,hehehehe)

19. Ngoleksi Kartu Dragon Ball (ada yg hologram, ada yg Double)

20. Yg cewek ngoleksi dan tuker2 an stiker luthu-luthu (ada yg bludru juga looow..gosipnya kalo warna atas dan bawah sama berarti ASLI..hahahaha, urban legend!)

21. Yg cewek juga maen org2an dari kertas, yang bisa diganti2 bajunya (dari kertas juga) yg dijual di abang2.

22. Blom bisa nyetir?? Gampang, maen TAMIYA ajha (saya masih punya dong, wakakak..hancur lebur dah!)

23. Makan ANAK MAS

24. Beli COKLAT AYAM

25. Makan permen karet YOSAN, skalian ngumpulin huruf2nya Y- O-S -A-N (tp yg
"N" susyeee bner dapetnya..lupa diproduksi kaliiie yeee)

26. Makan JAGOAN NEON biar lidahnya berubah warna

27. Beli sablonan ADIDAS dll buat disablon di tas, clana, dll

28. Ga pnah ngelewatin SI DOEL ANAK SEKOLAHAN (pa kabar ye zaenab ama sarah)

29. Nonton kartun Remi, Lika Liku Laki-Laki, Gara-Gara, pake kacamata 3 Dimensi (inget ga bentuknya? cupu banget, sumpah...)

30. Stelah era alien berlalu gantian Pake baju ala POINT BREAK (stussy, mossimo, billabong, dll)

31. Bangga make tas tipis merk ALPINA

32. Beli GULALI yg bisa dibentuk macem2, yg warnanya ijo ama merah (paling seneng beli yg bisa di smpriiit..sambil makan sambil priiiiit)

33. Nonton KOTARO MINAMI jadi Ksatria Baja Hitam dan DORAEMON. Yang cewek nontonnya Sailor Moon, Magic Knight, ama Minky Momo (kekekekek)

34. Berharap di Indonesia ada acara kaya TV Champion dan Takeshi Castle

35. Penggemar setia AIRWOLF, KNIGHT RIDER, dan the legend MACGYVER (MacGyver...permen karet bisa dia pake buat ngebuka pintu, wakakakak)

36. Biar di bilang anak gaul maka mesti ngikutin and apal nama2 tokoh di BEVERLY HILLS dan MELROSE PLACE

37. SLANK dan DEWA 19 baru2 aje nongol (hahahaha, dhani, dhani, liat lo masa lalu,cupuuu
bgt,,skarang ngocol bner bang!!)

38. Beli topi mesti 8 JAHITAN, ga kurang ga lebih, kalo nggak PALSU!

39. Nyolongin resleting YKK atau ALPINA buat jadiin gelang or kalung

40. Beli Tas Pinggang (wakakak, skarang kaya tukang kredit ajeee,,)

41. Bela2in nonton NKOTB (New Kid On The Block) *kakakak jadul banget, yang modern dikit napa?* atau ini deh...Backstreet Boys (kyaaa....kyaaa...Nick Carter! wakakakakak)

42. Maen Tazzos hadiah dari Ciki-Cheetos-Jet Z. Hehehehe, siapa yang masih nyimpen?


Masih ada part 2 yang akan menyusul!! x)


I Miss You Mom..

Udah setahun lebih beliau pergi.. perasaan gue.. baru kemaren gue bicara sama nyokap gue.. tentang kehidupan gue di Bandung.. tentang kuliah gue.. dan segala macemnya.. DAMN!! gue kangen omelan nyokap gue.. sumpah gue kangen sama beliau..

Ah, well.. makasih buat Neng yang udah ngasih lagu ini ke gue.. lumayan mujarab buat nemenin perasaan gue yang lagi gundah gulana gini..


Write You A Song
by: White Plain T's



I don't know how to make lots of money
I got debts that I'm trying to pay
I can't buy you nice things, like big diamond rings
But that don't mean much anyway
I can't give you the house you've been dreaming
If I could I would build it alone
I'd be out there all day, just hammering away
Make us a place of our own

I will write you a song
That's how you'll know that my love is still strong
I will write you a song
And you'll know from this song that I just can't go on without you

I don't know that I'd make a good soldier
I don't believe in being violent and cruel
I don't know how to fight, but I'll draw blood tonight
If somebody tries hurting you

I will write you a song
That's how you'll know that my love is still strong
I will write you a song
And you'll know from this song that I just can't go on without you

Now that it's out on the table (it's out on the table)
Both of us knew all along (knew all along)
I've got your loving and you've got my song

I don't know how to make lots of money
I don't know all the right things to do
I can't say where we'll go, but the one thing I know
Is how to be a good man to you
Until I die that's what I'll do

I will write you a song
That's how you'll know that my love is still strong
I will write you a song
And you'll know from this song that I just can't go on without
I will write you a song (I will write you a song)
That's how you'll know that my love is still strong (love is still strong)
I will write you a song
And you know from this song that I just can't go on without you


Damn,, I miss her soo much.. Love you Mom.. I'm sure you're okay there.. I know you will always watching us from up there.. Give my regard for Eyang.. Miss you.. always..

Ah.. air mata gue kembali menetes..

Tuhan.. terimakasih atas air mata ini..

You're Not Alone...

Aargh.. mood gue lagi gak enak belakangan ini.. entah mengapa.. lagi krisis identitas, lagi bingung apakah pake logika atau hati, dan gue benci saat-saat logika gue buntu..

Ah, well.. setidaknya ada lagu bagus yang menemani gue pagi ini..

-----------------------------

You're Not Alone

by: Embrace


no, you're not alone
cos everybody's out there on their own
but you were one of the scene
trying to be like no ones ever been
and everybody knows that that's the way it goes
and that's alright with me, I've got time
you try so hard you get it wrong
you can't deny the feeling's gone
it's time you got the look that you need

so keep holding on and time will come
you'll jump right up
and find you're back on top of the world
sure in time you'll be heard, and say
come on everybody knows you're meant for better
and say what you mean, or you won't mean a thing to me
come on everybody ignores you now but soon your time will come
yeah they'll know who you are

no, you're not alone
cause everyone who's out there's on there own
and you were always the same
trying to be like no one's ever been
you try so hard you get it wrong
you can't deny the feeling's gone
its time you took a look at what you need

so keep holding on and time will come
you'll jump right up
and find you're back on top of the world
sure in time you'll be heard, and say
come on everybody knows you're meant for better
and say what you mean, or you won't mean a thing to me
come on everybody ignores you now but soon your time will come

you're on top of the world
sure in time you'll be heard, and say
come on everybody knows you're meant for better
and say what you mean, or you won't mean a thing to me
come on everybody ignores you now but no it's not the end of the world
sure in time you'll be heard, and say
come on everybody, you know you're meant for better
(you know you're meant for better)


Tanya Kenapaaa?? p.2

Kenapa partai sekarang banyak sekalii???


kayanya jaman sekarang gampang banget ya bikin partai?? gue juga ntar mau bikin ah.. Partai Ganteng se Pulau Jawa!! ahahaha.. naah. kan keren tuh??!! ye gaak?

Kenapa politikus cuman bisa obral janji???


yaah.. mau di apain lagi dah.. ilmu politikus kan hanya ilmu bicara.. tapi giliran disuruh nepatin janji, malah sibuk balikin modal kampanye.

Kenapa para simpatisan partai memasang atribut partainya di sembarangan tempat???


Heran deh gue, jalan kan jadi gak enak di lihat.. belon lagi kalo udah makan tempat di trotoar, hak gue sebagai pejalan kaki kan ilang jadinya!! gimana sih?? liat aturan penempatan atribut kampanye doong..

Kenapa Prabowo bawa-bawa Obama dalam iklan kampanye nya???


Sumpah gue ketawa puas pas ngeliat iklan versi barunya.. ujug-ujug ada adegan Obama pas dia lagi di ambil sumpahnya.. Terus? hubungannya sama partainya dia apa??!! gak ada sama sekali gue rasa. Oom Obama boro-boro liat iklannya, lah wong dia lagi sibuk ngurusin ekonomi Amerika yang lagi ambruk.

Kenapa ada politikus yang mendompleng kepopularitasan orang lain???


Hey, be yourself sedikit kenapa sih?! emangnya malu ya jadi diri sendiri?! idih.. mana jatidiri lu?!

Kenapa ada orang Indonesia yang mau di bujuk buat memilih suatu partai hanya dengan di iming-imingi sembako, kaos dan uang Rp 20.000,- ?!


Naaah,, ini dia salah satu alasan lagi buat gue kenapa gue memilih golput - eh, enggak deng,, gue ntar tetep dateng ke TPS, tapi gue contreng semua kotak di kertas suara gue. Jadi, gue rasa, gue tetep tidak akan memberikan hak suara gue kalo masih ada cara kampanye murahan seperti ini.



Pandangan Apatis, dan Golput

Oke, udah 10 hari gue gak apdet di blog kesayangan gue. Hmm.. banyak kejadian sih sebenernya dalam jangka waktu 10 hari tersebut, tapi sayangnya gue gak ada mood sama sekali buat menuangkan hal itu ke dalam tulisan. Memang susah ya? membangun mood untuk bisa produktif dalam menulis??

***

Sekarang tanggal 23 Maret, sebentar lagi, tanggal 9 April bakalan ada pemilu legislatif. Udah banyak massa partai yang berkampanye. Jalan raya dan trotoar jadi kotor karena atribut pemilu yang sembarangan di pasang. Jalan macet karena kampanye yang gak tau aturan, hak gue sebagai pedestrian tercerabut karena trotoar penuh buat jualan atribut.. Aaarh, baru pemilu legislatifnya aja udah bikin repot sana sini.

Ah, tapi biarin aja deh mereka mau sibuk kaya apa juga, wong gue mau milih golput kok pas pemilu nanti.

Ha?? lu golput Ma?? gak salah?? suara lu kan penting!

Oke, kalo di tanya kenapa alesan gue memilih golput, gue bakal jabarkan secara ringkas disini:

Hak pilih adalah hak politis, gue bebas untuk memilih dan tidak memilih. Dan keputusan gue mengenai hak pilih gue dalam pemilu kali ini adalah:

TIDAK MENGGUNAKAN HAK PILIH.

Well, sebenernya itu juga di dasari oleh beberapa alesan sih, diantaranya adalah

1. Jumlah Partai yang terlalu banyak

Sumpah gue bingung abis dah, partainya banyak banget!! gue liat di berita kalo gak salah ukuran kertas suaranya aja hampir 1 meter dah.. pokoknya gede abis!!

2. Jumlah Caleg yang-juga-terlalu-banyak

Nah, yang ini apalagi. banyak abis!!! dan gue kurang mendapat sosialisasi mengenai caleg-caleg yang ikutan di pemilu tanggal 9 april nanti. Gue cuman liat kampanye mereka yang bermodalkan foto aneh si caleg, dengan kostum aneh, dan juga slogan yang aneh, oh, satu lagi, suka ndompleng ke popularitasan orang.

Lagian, kalo kebanyakan caleg, dan kurang sosialisasi, gimana gue bisa percaya?? gimana gue bisa memberikan satu hak suara gue (yang kalo emang di bilang penting) kepada orang yang gak bisa di pegang kredibilitasnya??!! bisa-bisa gue nanti salah pilih, Indonesia malah makin terpuruk karena anggota legislatif yang dipilih ternyata busuk semua.

3. Mendompleng Popularitas

Mengenai hal dompleng popularitas, gue pikir caleg Indonesia memang jagonya! ada yang foto-fotonya pake foto Bung Karno, Superman (gak masuk akal ey?), oh bahkan ada yang pake background foto Osama Bin Laden sama Barack Obama!! (wtf??) aaah,, makin jauh deh dari bayangan gue caleg-caleg begitu mah. Hari gini?? pemilu ndompleng Obama?? emang lu kira dia mau mbantuin ngurusin lu jadi caleg?? Obama lagi sibuk ey bebenah ekonomi Amrik yang lagi ambruk.

Yah, gue rasa itu 3 alasan utama kenapa gue gak mempergunakan hak pilih gue dalam pemilu tanggal 9 nanti. Biar aja gue di bilang punya pandangan apatis atau acuh tak acuh dalam masalah begituan. Lah wong orang yang udah jadi pemimpin di jaman sekarang tuh, urusan pertama yang di urusin setelah menang pemilu adalah gimana cara balikin modal yang habis karena kampanye pemilu.

See?? dasarnya aja udah masalah duit. Gimana ngurusin rakyat?? kalo perut duluan yang dipentingin mereka?? Kalo udah di 'atas' mah, cuek bebek aja sama rakyat. Mau rakyat jungkir balik jumpalitan cari makan juga sebodo amat.

Jadi, jangan salahkan kalo gue punya pandangan yang apatis. Lha wong pemimpinnya juga apatis sama rakyatnya kok?!

Ah, sebagai akhir dari postingan gue kali ini, gue hanya ingin menyampaikan bahwa akan ada kemungkinan gue ikutan dalam pemilu, bukan untuk memilih, tapi buat mencoret-semua-gambar-caleg yang ada di kertas suara!! hahahaha,, daripada gue gak ikutan, kertas suara gue jadi nanggur.. ntar malah disalah gunain sama orang yang gak bertanggung jawab lagi.. toh, cukup adil kan, gue juga menggunakan hak pilih gue juga, masalah sah atau tidak?? saya tidak peduli.

Yuk ah, mari.. mohon di ingat ya, saya TIDAK mengajarkan anda untuk menjadi seorang Golput. Saya juga TIDAK meminta anda untuk menjadi seorang yang apatis, tentu saja. Anda mempunyai hak untuk mempergunakan hak pilih. Hanya saran saya, pergunakan dan pertimbangkan dengan baik.


 

Copyright (c) 2013 Cerita Semprul All rights reserved | Dimodif sedikit oleh Bli Dharma | Sponsor: Free CSS Templates dan Free Blogger Template