Horee!! tadi siang gue di telpon sama temen gue di kampus. Katanya ada 4 nilai yang udah keluar, dan dia bilang:
Asik asiik!!! hehehe.. mudah-mudahan 6 sisanya lagi juga dapet A semua.. huahahhaa!!
Hmm.. tadi siang gue nonton tayangan gossip di salah satu saluran tv swasta *yeah, I know, pekerjaan yang gak guna. Tapi seru juga kok kalo sekali sekali mah.* Nah, di tayangan itu, gue liat adegan dimana Luna Maya lagi marah besar sama para wartawan.
Ketika gue tonton lebih jauh lagi, ternyata penyebab Mbak Luna marah-marah atas pemberitaan atas dirinya di media masa. Yaa kalo buat yang rajin ngikutin acara gosip mah pasti tau laah.. Jangan tanya sama gue. Ogah gue bergossip ria di blog ini.
Sejauh pengamatan gue *ciyeh elah, bahasanya* gue liat kalo marah-marahnya mbak Luna itu beralasan. Dia sebel sama wartawan yang menurutnya terlalu mengubek-ngubek kehidupan pribadinya. Dan dia beranggapan kalo para wartawan yang berusaha mengubek-ngubek itu udah melewati batas normal etika jurnalistik yang ada.
Hm.. wajar sih kalo gue bilang. Memang, Luna Maya itu seorang selebritis, dan dia juga pasti tau kalau dengan profesinya, pasti dia akan menghadapi keadaan dimana ada bagian dari kehidupan pribadinya yang pengen di ketahui oleh publik. Tapi pasti dia sudah memberikan batasan yang jelas mengenai seberapa besar bagian dari kehidupan pribadinya yang boleh di konsumsi oleh publik, dan mana yang tidak. Ya, gue rasa semua selebriti atau orang penting juga melakukan hal seperti itu.
Nah, yang jadi permasalahan sekarang adalah, tingkah laku para wartawan infotainment yang (sayangnya) sering kali melakukan pelanggaran kode etik jurnalistik. Beberapa waktu lalu, *entah kapan, udah agak lama sih..* gue pernah nonton acara dialog yang mengangkat tema tentang pelanggaran kode etik jurnalistik yang sering dilakukan oleh wartawan infotainment.
Sebelum gue lanjut lebih jauh, silahkan klik tulisan di bawah ini.
Di acara dialog itu, ada seorang wartawan senior yang bilang kalo mereka-mereka itu hanya mempermalukan dunia jurnalistik.
Nah, kalo pendapat gue, para wartawan infotainment itu tadi itu amat sangat melanggar kode etik jurnalistik. Jelas-jelas mereka udah menerobos jauh privasi orang (lihat poin 11), dalam hal ini, para selebritis, mereka menerobos jauh dari batasan yang telah di berikan seperti yang sudah di bahas di atas. Dan kalo gue rasa, para wartawan media infotainment malah terkesan mengadu domba, dengan (mungkin) menciptakan berita yang tadinya "tidak ada" menjadi "ada" yang artinya "mengada-ngada"
Gue juga heran deh. Kok mau sih mereka jadi wartawan gosip?? gak cape apa ngomongin orang mulu?? Selebritis juga manusia sob!! Mereka udah cape cari duit dimana-mana, tambah lagi di bombardir gosip. Komplit dah penderitaan mereka.
Selama gue liburan, gue mendapati kenyataan kalau Bu' De gue jadi kerajingan nonton sinetron. Gosh!! Sinema Elektronik. Dimana semua jalan ceritanya gampang ditebak. Kalo gak tentang harta, wanita, perceraian, berantem-beranteman, terus ujung-ujungnya ada yang mati.
Iya kan? guys?
Biasanya kan jalan ceritanya gini:
Ada orang yang miskin, tau-tau dia mendapati kenyataan bahwa dia ternyata anak orang kaya yang dulunya hilang entah kemana. Terus, ketika sampai di rumah, dia di sirikkin sama penghuni rumah yang sudah lebih dulu ada di rumah itu. Biasanya karakternya di tandai dengan wanita jangkung, alis tajam, muka judes, bla.. bla.. bla.. yadda-yadda..
Yaa kalopun ada cerita yang lain, paling-paling sebagian besar polanya hampir sama. Berebut duit, perubahan nasib, tokoh antagonis yang selalu sial pada akhirnya, dan tokoh protagonis yang selalu mengalami happy ending dan seringkali live happily ever after sama tokoh yang di cintainya.
Bah.. Gak mendidik sama sekali. Mendingan gue tidur, makan, baca koran, sama internetan daripada otak gue dipenuhi sama tontonan yang gak jelas macem gitu. Kalo gak, mendingan gue nonton Bukan Empat Mata di Trans7. Lumayan, bisa bikin gue awet muda. hehehe.. mana cewe yang tampil disana selalu cantik-cantik lagi.. Hoki banget tuh si Mas Tukul.
Huhuhuhu.. Ah, well.. tampakya gue udah terlalu banyak menulis disini. Gue sudahi dulu deh sampe disini. Oke?! sampe jumpa di postingan selanjutnya.
Oi, lu dapet A semua ya!! sama kaya gue!!
Asik asiik!!! hehehe.. mudah-mudahan 6 sisanya lagi juga dapet A semua.. huahahhaa!!
***
Hmm.. tadi siang gue nonton tayangan gossip di salah satu saluran tv swasta *yeah, I know, pekerjaan yang gak guna. Tapi seru juga kok kalo sekali sekali mah.* Nah, di tayangan itu, gue liat adegan dimana Luna Maya lagi marah besar sama para wartawan.
Ketika gue tonton lebih jauh lagi, ternyata penyebab Mbak Luna marah-marah atas pemberitaan atas dirinya di media masa. Yaa kalo buat yang rajin ngikutin acara gosip mah pasti tau laah.. Jangan tanya sama gue. Ogah gue bergossip ria di blog ini.
Sejauh pengamatan gue *ciyeh elah, bahasanya* gue liat kalo marah-marahnya mbak Luna itu beralasan. Dia sebel sama wartawan yang menurutnya terlalu mengubek-ngubek kehidupan pribadinya. Dan dia beranggapan kalo para wartawan yang berusaha mengubek-ngubek itu udah melewati batas normal etika jurnalistik yang ada.
Hm.. wajar sih kalo gue bilang. Memang, Luna Maya itu seorang selebritis, dan dia juga pasti tau kalau dengan profesinya, pasti dia akan menghadapi keadaan dimana ada bagian dari kehidupan pribadinya yang pengen di ketahui oleh publik. Tapi pasti dia sudah memberikan batasan yang jelas mengenai seberapa besar bagian dari kehidupan pribadinya yang boleh di konsumsi oleh publik, dan mana yang tidak. Ya, gue rasa semua selebriti atau orang penting juga melakukan hal seperti itu.
Nah, yang jadi permasalahan sekarang adalah, tingkah laku para wartawan infotainment yang (sayangnya) sering kali melakukan pelanggaran kode etik jurnalistik. Beberapa waktu lalu, *entah kapan, udah agak lama sih..* gue pernah nonton acara dialog yang mengangkat tema tentang pelanggaran kode etik jurnalistik yang sering dilakukan oleh wartawan infotainment.
Sebelum gue lanjut lebih jauh, silahkan klik tulisan di bawah ini.
Di acara dialog itu, ada seorang wartawan senior yang bilang kalo mereka-mereka itu hanya mempermalukan dunia jurnalistik.
Kalau mereka benar-benar mendapatkan pendidikan untuk menjadi seorang jurnalis, mereka seharusnya mengerti batasan-batasan dimana mereka bertanya dan tidak bertanya. Mereka seharusnya terikat dengan kode etik jurnalistik. Hal itu sudah menjadi makanan sehari hari di kampus, jikalau mereka memang berasal dari bidang jurnalistik dan mendapatkan pendidikan bagaimana menjadi seorang jurnalis yang baik.
Nah, kalo pendapat gue, para wartawan infotainment itu tadi itu amat sangat melanggar kode etik jurnalistik. Jelas-jelas mereka udah menerobos jauh privasi orang (lihat poin 11), dalam hal ini, para selebritis, mereka menerobos jauh dari batasan yang telah di berikan seperti yang sudah di bahas di atas. Dan kalo gue rasa, para wartawan media infotainment malah terkesan mengadu domba, dengan (mungkin) menciptakan berita yang tadinya "tidak ada" menjadi "ada" yang artinya "mengada-ngada"
Gue juga heran deh. Kok mau sih mereka jadi wartawan gosip?? gak cape apa ngomongin orang mulu?? Selebritis juga manusia sob!! Mereka udah cape cari duit dimana-mana, tambah lagi di bombardir gosip. Komplit dah penderitaan mereka.
***
Selama gue liburan, gue mendapati kenyataan kalau Bu' De gue jadi kerajingan nonton sinetron. Gosh!! Sinema Elektronik. Dimana semua jalan ceritanya gampang ditebak. Kalo gak tentang harta, wanita, perceraian, berantem-beranteman, terus ujung-ujungnya ada yang mati.
Iya kan? guys?
Biasanya kan jalan ceritanya gini:
Ada orang yang miskin, tau-tau dia mendapati kenyataan bahwa dia ternyata anak orang kaya yang dulunya hilang entah kemana. Terus, ketika sampai di rumah, dia di sirikkin sama penghuni rumah yang sudah lebih dulu ada di rumah itu. Biasanya karakternya di tandai dengan wanita jangkung, alis tajam, muka judes, bla.. bla.. bla.. yadda-yadda..
Yaa kalopun ada cerita yang lain, paling-paling sebagian besar polanya hampir sama. Berebut duit, perubahan nasib, tokoh antagonis yang selalu sial pada akhirnya, dan tokoh protagonis yang selalu mengalami happy ending dan seringkali live happily ever after sama tokoh yang di cintainya.
Bah.. Gak mendidik sama sekali. Mendingan gue tidur, makan, baca koran, sama internetan daripada otak gue dipenuhi sama tontonan yang gak jelas macem gitu. Kalo gak, mendingan gue nonton Bukan Empat Mata di Trans7. Lumayan, bisa bikin gue awet muda. hehehe.. mana cewe yang tampil disana selalu cantik-cantik lagi.. Hoki banget tuh si Mas Tukul.
Huhuhuhu.. Ah, well.. tampakya gue udah terlalu banyak menulis disini. Gue sudahi dulu deh sampe disini. Oke?! sampe jumpa di postingan selanjutnya.