Menjadi Mahasiswa 'Level Dewa'

Gue gak tau ya.. tapi tampaknya temen-temen gue itu sering menganggap gue mahasiswa dengan kemampuan level dewa atau semacamnya. Well.. sebenernya itu berkaitan dengan hasil yang gue raih selama gue menjadi mahasiswa. Bukan maksud untuk menyombong, tapi alhamdulillahnya selama gue kuliah, nilai gue hanya berkisar A, B, A, B, A, B, ... dan yah, nilai paling jelek yang gue dapet selama kuliah adalah nilai B. IPK pun sama saja, indeks paling jelek yang pernah gue dapatkan selama kuliah itu bertengger di kisaran angka 3.56 itu juga udah masuk cumlaude.

Sekali lagi, bukan maksud gue buat menyombong. Yang gue pengen tekankan di sini adalah kenyataan yang gue rasakan kalau temen-temen di sekitar gue, terutama temen-temen di kosan gue sering menganggap gue mahasiswa dengan kemampuan akademis level dewa. Padahal, kata mereka, gue gak pernah sekalipun kelihatan belajar. Ambil contoh (menurut pengakuan teman-teman kostan):

Besok UAS, gue malah asik-asikan maen game, internetan, sama nonton video.

Besok UTS, sama juga kaya di atas. Gue malah asik-asikan maen game, internetan, sama nonton video.

Walaupun banyak tugas, muka gue sering kelihatan happy. Selalu nyengir. Seakan-akan tugas itu gak mempengaruhi raut dan air wajah gue sama sekali.

Gue sering keliatan jarang ke kampus.

Yah, begitulah kenyataannya. Saking jarangnya mereka lihat gue belajar, sekalinya gue mundar-mandir ke kamar temen-temen sambil bawa kamus dan buku kuliah, mereka langsung tepok tangan dan bilang: 'Baru kali ini gue liat lu belajar Ma.' *cape deh* atau 'Akhirnya lu ke kampus juga'. Well, setidaknya inilah jawaban dari gue mengenai 4 contoh di atas yang membuat mereka mengambil kesimpulan kalau gue itu termasuk mahasiswa dengan kemampuan akademik level dewa.

Besok UAS tapi gue masih santai-santai? ini kuncinya: Maksimalkan setiap pertemuan perkuliahan di kampus. Dengerin bener-bener itu dosen ngoceh apa, bikin catetan dengan parafrase (dengan kalimat buatan sendiri). Duduk paling depan, kalo perlu congor-congoran sama dosen. Pulang kuliah, review dikit pake mind mapping. Lakukan tiap hari.

Besok UTS tapi gue masih santai-santai? kuncinya idem dengan kunci nomer 1 di atas.

Tugas banyak tapi gue masih bisa happy, nyengir sana-sini? gampaang. Cicil dari hari semenjak tugas itu diberikan. Jaman sekarang udah canggih dan hampir semua orang di dunia ini punya kotak ajaib yang namanya komputer. Dan terlebih lagi jaman sekarang udah ada internet. Ngerjain tugasnya gak usah langsung banyak. Atur-atur lagi aja sama lama tenggat yang berlaku buat tugas tersebut. Misalkan ada tugas, tenggat 2 minggu, hasil perhitungan waktu per hari biar tugas selesai pas 2 minggu adalah 2 jam per hari nya. Ya kerjakan tugas anda hanya selama 2 jam itu saja, jangan lebih. sisa waktunya gunakan untuk hal=hal lain. Beres.

Gue 'terlihat' seperti jarang ke kampus. Nah, kalo yang ini, butuh skill pendekatan interpersonal yang bagus dengan para dosen. Kunci gue disini adalah:

Jadi Ketua Angkatan + Hubungan yang bagus dengan dosen = BISA NEGO JADWAL.

Karena kemampuan inilah, gue bisa 'terlihat' jarang ke kampus. Karena: jadwal yang satu minggu penuh, bisa gue geser2 mata kuliahnya dan dipadatkan. Ambil contoh, seharusnya selama satu minggu, ada 5 mata kuliah, tiap hari 1 mata kuliah. Naah. daripada kagak jelas juntrungannya 1 hari, 1 mata kuliah, ya mending gue geser jadi 2 mata kuliah tiap hari. Lumayan kan? yang seharusnya gue kuliah selama 5 hari, bisa gue korting jadi 2 setengah hari kuliah. Daan sekali lagi, urusan beres.

Lalu, dimana letak kemampuan dewa nya? Sebenernya gak ada kemampuan dewa di sini. Gue cuman mahasiswa biasa. Gue bukan robot yang cuman bolak-balik halaman udah bisa ngerti apa itu maksud buku yang gue pegang. Gue hanya bertingkah laku 'seakan-akan gue punya kemampuan dewa'. Caranya adalah: STUDY HARD, PRACTICE HARD, DO IT SILENTLY, and KEEP HAPPY.

Lakukan itu semua dengan diam-diam, itulah yang paling penting. Tidak perlu semua orang tahu. Itu prinsip gue. Jadi, yaaa.. gak perlu lu perlihatkan ke orang kan kalo 'niih. gue lagi belajar' Tingkatkan kemampuan anda dengan cara bertahap, dan bersikaplah biasa saja. Bersikaplah kalau kemampuan anda itu sejajar dengan kemampuan teman-teman di kelas. Tapi pas ujian, keluarkan kemampuan anda yang sebenernya dan pada hasil akhir, anda akan terlihat seperti dewa.

Gimana? mudah kan? Semoga bisa memberi inspirasi dalam cara belajar.

3 komentar:

doni blogger said...

hmm lw itu uda q coba. tapi q terkendala dengan mata kuliah ysng membutuhkan hitungan yg tinggi yg gak ada teorinya kaya kalkulus, matematika thermodinamika, dlll. gimana tuh caranya biar ngimbangi mata kuliah ntuh

Dharma Adhivijaya said...

kalo masalah2 itung2an sih terus terang saya juga tidak begitu ahli dalam hal tersebut. Karena saya dasarnya bukan berasal dari jurusan eksakta. Saya ini anak sastra.

Tapi, sudah saya tanyakan kepada teman saya yang kuliah eksak, mereka punya tips yang selalu dipergunakan.

1. Pahami konsep atau garis-garis besarnya. Inti dari yang anda pelajari itu apa?? Kalau yang ada di depan anda itu berupa angka2, coba anda verbalkan. Rubah menjadi kalimat yang anda pahami. Karena biasanya, orang menjadi malas duluan kalo yang dilihatnya cuman angka saja. Biasanya, setelah anda memahami konsep dasar, maka anda tidak akan terlalu sulit untuk memahami hal yang lebih detail, karena pada intinya, semua yang anda pelajari akan kembali ke konsep dasar yang sudah anda pahami di saat pertama.

2. Sederhanakan rumus. Anda pasti tau cara-cara penyelesaian soal secara cepat yang biasanya diberikan dalam bimbingan belajar kan? contoh: ada satu soal fisika, kalo pake cara runut buku, rumusnya segambreng. Itung inilah, itulah.. dan makan waktu lama. Tapi ketika di tempat bimbingan belajar, rumus2 yang segambreng itu tadi dipersingkat, sehingga mudah dipahami, tapi jawabannya benar karena penyingkatan rumus tersebut didasari oleh pemahaman konsep dari ilmu yang ingin anda kuasai.

Dari dua tips yang diberikan teman saya itu tadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa anda hanya perlu merubah sudut pandang. Pahami konsepnya, jadilah kreatif, dan Insya Allah anda tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam kuliah yang membutuhkan hitungan tingkat tinggi.

Oh, metode pemahaman konsep ini juga metode belajar yang dipergunakan oleh Prof. Yohanes Surya dalam melatih peserta olimpiade sains. Salam.

puu' said...

lu udah lulus blm sih dhar?
apa kabar skripsi? semester ini gw skripsi niiihhhh :D

 

Copyright (c) 2013 Cerita Semprul All rights reserved | Dimodif sedikit oleh Bli Dharma | Sponsor: Free CSS Templates dan Free Blogger Template