Sekilas Info Tentang Kos-kosan..

Hmm.. udah lama juga gue gak apdet di aegea raya..

Kira-kira mau nulis apa ya?? Oiya,, bai de wei on de wei bas wei *halah, apa pula ini bahasa..* sekarang gue udah jadi anak kosan.. udah sebulan gue menghuni kamar berukuran 4x4 di sebuah rumah kos-kosan yang penghuninya mayoritas mahasiswa cowo dari Institut Tai Burung.

Sayangnya itu asrama cowo, jadi kita maen pedang rame-rame.. huahaha,, *dibunuh*

Well, terus terang, selama udah sebulan lebih gue menghuni ini kos-kosan, gue cuman kenal 1-2 orang penghuninya.. kenapa? The problem is,, mereka itu pada ‘diem’ semua!! dingin. Gak mau nyapa kalo gak di sapa duluan. Ck ck ck.. dan yang lebih parah, mereka mempunyai ciri-ciri yang sama: MUKA RUMUS.

Di sebelah kanan kamar gue, anak teknik. Di sebelah kiri kamar gue, anak teknik. Di depan kamar gue, anak teknik. Miring dikit ke kanan, anak teknik lagi. Miring dikit ke kiri, anak teknik. Dan inilah sodara-sodara kesimpulan pertama gue: GUE ANAK SASTRA YANG NYASAR KE KANDANG ANAK TEKNIK.

Dan kenapa pula gue bisa sampe nyasar ke kandang anak teknik?? Alasannya sederhana, kosan yang gue huni ini paling murah dan (bisa dibilang) paling lengkap fasilitasnya daripada tempat kos-kosan lain. Inilah fasiltas yang gue dapet:

1. Kamar lega ukuran 4x4

2. Dapet lemari 2 biji

3. Listrik dan air bebas pake seenak jidat, mau nyuci motor/mobil 3x sehari? Silahkan saja kalau kuat!

4. Gak usah nambah biaya kalau nambah peralatan elektronik. Di kamar gue ada komputer *semi monster* yang pastinya makan watt gede, dan itu paling enggak hidup 10 jam sehari. Dan ada dispenser juga.

5. Dapet 1 meja belajar

6. Dapet 1 tempat tidur plus kasurnya.

Dan yang paling penting, well, buat gue sih ini penting banget, adalah:

7. Ada tukang cuci baju alias laundry.

8. Lokasi deket dari kampus, tinggal jalan kaki 5-10 menit.

Dan saudara-saudara, semua fasilitas di atas hanya gue bayar dengan biaya Rp 550.000,- per bulan. Nah, dengan alasan ‘murah’ itulah gue rela mendekam di kosan yang mayoritas penghuninya adalah anak teknik. Bagaikan perjaka di sarang penyamun *lebay mode: on*